Kamis, 19 November 2009

Kung Fu Halilintar Ungu

Kung Fu Halilintar Ungu

Sebenarnya hanya ada 7 jurus dari Halilintar Ungu, tetapi sewaktu roh Xiang Yu berusaha kembali ke dunia fana melalui tubuh Yang Xian Gan di skhir Dinasti Sui, telah tertata bentuk dari jurus ke-8 ini, sayangnya Yang Xian Gan keburu tewas oleh Mo A Ye biksu dari India yang menguasai kung fu 6 Dewa dan 3 Jurus Telapak Budha Langit, biarpun pada pertarungan itu yang menang adalah Yang Xian Gan, tetapi justru yang tewas adalah dia, karena 8 Raja Neraka turun bersama untuk menyegel kekuatan roh Xiang Yu beserta Yang Xian Gan bersamaan, sedangkan Mo A Ye yang juga mengalami mati suri di ijinkan kembali ke dunia karena ada tugas yang belum diselesaikan, yaitu berkorban supaya murid kesayangannya Lie Shi Min dapat menjadi Kaisar Dinasti Tang Raya dan mengemban tugas mulia dari langit. Bentuk dari jurus ini sangat sederhana, tetapi tenaga yang dikerahkan mencapai 15% kekuatan alam semesta, jadi apabila jurus ini sudah selesai maka 6 Dewa maupun 3 Jurus Telapak Budha tidak akan berkutik.
Sewaktu Dinasti Song akan lahir dan pewaris Telapak Budha mengemban misi menyejahterakan umat, sosok Xiang Yu dan Yang Xian Gan kembali menjelma ke dunia fana, kali ini mengubah taktik yaitu membagi rohnya untuk mendukung calon Kaisar yang terpilih, dan untuk dapat mengalahkan rintangan-rintangan, apalagi mendapat lawan yang sangat menantang, yaitu Telapak Budha Langit, Cermin Langit Sejati, Kitab Semesta, dan juga jurus Pedang Kaisar Sejati maka terbentuklah oleh Xiang Wu Hen sang keturunan terakhir dari Yang Xian Gan maupun Xiang Yu, jurus ke sembilan yaitu Kutukan Halilintar Langit. Bentuk dari jurus ini mengumpulkan inti sari listrik alam dan mengarahkannya ke lawan, dan lawan biarpun mempunyai kekuatan pelindung tahap 11 Perisai Lonceng Emas-pun tidak akan sanggup bertahan, diperkirakan seimbang dengan tahap ke-10 Cermin Langit Sakti yang merupakan Pamungkas dari alam, bahkan dikatakan kekuatannya seimbang dengan Jurus ke-8 Telapak Budha yaitu, Kesaktian Budha Tiada Tara.

Kung Fu Enam Dewa

Kung Fu Enam Dewa
Pada jaman ketika Budha lahir dari pemahaman Sidartha Gautama (abad VI Masehi), banyak juga kaum Brahmana yang berfikir lurus (tidak mengincar sifat keduniawian) berubah menjadi penganut agama Budha, mereka juga mempunyai pandangan tersendiri terhadap ajaran agama Budhisme maupun Brahmanisme, jadi baik itu ajaran Enam Dewa Sejati maupun sesat tetap mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri, sehingga tidak dapat di salah tafsirkan ada yang sesat ada yang sejati, hanya saja memang sesudah menjadi Budha sesepuh dari aliran Brahmana tersebut mempunyai tenaga dalam yang bersifat welas asih, tidak mengutamakan keberingasan dan tenaga dalam yang lebih dahsyat untuk menyerang lawan.
Karena di India kaum Brahmana tidak lagi mempunyai tempat, maka mereka berlari menghindar ke daratan China, mereka mencari bangsawan yang mau mendukung dan dapat memberi mereka keamanan baik dari segi jasmani meupun rohani, sebaliknya mereka memberi dukungan dengan mengajarkan kung fu dari sekte mereka, yaitu kung fu Enam Dewa yang sesat dengan mengambil inti dari pergerakan Budha yang menuruti kesenangan duniawi saja. Sejak masa Tiga Kerajaan mereka sudah mulai mempengaruhi pejabat berpengaruh di masa itu, mulai mempengaruhi massa yang terkenal dengan pemberontakan Kain Kuning (Yellow Turfan) sampai akhirnya mendapat dukungan pangeran kedua dari Dinasti Sui yang akhirnya menjadi raja terakhir Dinasti Sui dan digantikan dengan Dinasti Tang.
Pada awal Dinasti Tang inilah, kung fu Enam Dewa ini mulai dibersihkan namanya, dan rata-rata dipelajari oleh suku di daerah Nan Mang yang kebanyakan warganya masih sangat fanatic dengan ajaran Budha sejati, tetapi karena yang mulai mengajarkan adalah biksu Budha yang sedang mengejar kaum Brahmana dari India ke daratan China, maka yang digunakan adalah kung fu ini. Apabila pengertian dari Budha-Brahmana diperluas lagi maka akan diperoleh kesadaran Zen yang agung.

Kung fu Es Api Penggempur Langit

Kung fu Es Api Penggempur Langit
Asal muasal kung fu ini dari aliran Kong Tong yang mengungsi ke daerah Gao Li, dan akhirnya menjadi perguruan besar yang menamakan diri Perguruan Arena Tinju Sesat di Korea, pada dasarnya kung fu ini tidak sehebat Kitab Pengubah Otot ataupun Kitab Sembilan Matahari, tetapi daya yang dihasilkan oleh kung fu ini yang begitu menakutkan bisa mengubah hawa panas ke hawa dingin sekehendak hati, bahkan bisa menghasilkan gempuran panas dan dingin dalam waktu bersamaan.
Kung Fu ini melatih raga kasar mempunyai daya untuk menerima dan mengeluarkan hawa panas ataupun dingin secara bersamaan, kekuatan dari tahap 5 sudah menyamai Perisai Genta Emas tahap 7, tetapi pada puncak kekuatan Es Api Penggempur Langit tahap 7, ada kelemahan yang fatal, karena tubuh manusia terdiri dari darah dan daging, maka kemampuan tiap orang yang melatihnya berbeda, ada yang melatih tahap 7 secara sempurna tidak mengalami gangguan pada jantungnya, tetapi pada umumnya karena mengerahkan system panas dan dingin bersamaan dan tidak selaras seperti Kung Fu Es Hitam Menolak Api yang merupakan keselarasan alam dari jurus Telapak Budha seseorang yang melatih tahap 7 Penggempur Langit akan mengalami gangguan pada jantungnya, yang beresiko pada kematian karena pemaksaan pembalikan aliran darah.
Cara untuk melatih tahap 7 ini juga tidak lazim seperti kung fu yang mengutamakan pelatihan nafas internal dan gerakan jurus, melainkan pada pemaksaan raga untuk menerima dingin yang mutlak (suhu -300 derajat Celcius), dan panas yang mutlak (tungku api sepanas 1000 derajat Celcius), apabila tidak mempunyai tekad membaja dan keberanian tinggi, tidak akan ada Tahap 7 Es Api Penggempur Langit yang melegenda.

Kitab Semesta (Enersi Ufuk Barat)

Kitab Semesta (Enersi Ufuk Barat)
Semasa masa pembentukan dunia terjadi bencana alam yang datang silih berganti, yang pertama adalah gunung berapi di seluruh dunia meletus secara bersamaan, manusia, hewan dan tumbuhan hamper punah oleh bencana ini, lalu seorang yang pemberani akhirnya berusaha berdoa pada langit, dan akhirnya setelah berdoa selama 7hari 7malam, dari kawah gunung berapi muncullah seekor kuda dengan kepala naga dan berkaki singa (Killin) di punggungnya terukir cekungan seperti symbol-simbol yang ada di ala mini, lalu oleh orang itu disalinlah ukiran di punggung itu dan disebut sebagai kitab Begawan, dan sesudah selesai menyalin itu sang kuda naga itupun terbang ke langit dan bencana alam berhenti, lalu dibutuhkan waktu sekitar 2tahun untuk dapat mengartikan simbol-simbol tersebut menjadi suatu bentuk kung fu yang sempurna mengambil dasar dari bentuk tata langit dan langkah delapan mata angin (Ba Gua), sosok pria pemberani itu kemudian dikenal sebagai Yu Agung (Kaisar Da Yu) yang juga menanggulangi banjir besar yang terjadi 10 tahun dari letusan gunung-gunung berapi, sewaktu ada bencana banjir besar ini kembali diadakan upacara menghormati langit dan dari tengah laut muncullah kura-kura raksasa yang di punggungnya ada ukiran symbol juga yang akhirnya dikenal sebagai Peta Begawan.
Dari Kitab Begawan diciptakanlah 7 jurus yang mengandung unsure keseimbangan alam, dan dengan 7 jurus ini Kelompok Dewa (Kun Lun) mempunyai kekuatan yang abadi dan tiap pewarisnya pastilah mempunyai kekuatan yang mampu menguasai dunia, baik sebagai pejabat ataupun sebagai pesilat. Jurus-jurus ini mempunyai bentuk yang selaras dengan alam dan mengandung keserasian dengan pengguna jurus ini, apabila seseorang berkarakter keras maka jurus-jurus yang keluar pastilah sangat kuat dan keras, apabila seseorang pengguna kung fu ini lembut dan luwes, pasti jurus yang sering muncul akan tampak lembut dan lemas mampu mengikuti arus dan mengalirkan tenaga sekuat apapun.

Kitab Langit Sejati (Cermin Langit)

Kitab Langit Sejati (Cermin Langit)
Pada awal terbentuknya peradaban, manusia masih banyak belajar dari alam, mereka sering berperang memperebutkan daerah perburuan dan juga memperluas wilayah sendiri. Waktu itu para dewa masih tidak mau ikut campur dengan kehidupan manusia, suatu ketika Dewa Air dan Dewa Api bertarung tanpa alasan yang jelas selama belasan hari, hasil pertarungan yang akhirnya di menangkan oleh Dewa Api sang jawara cahaya mengalahkan kegelapan, tetapi Dewa Air yang mewakili kegelapan tidak terima kalah begitu saja, dia bunuh diri dengan membenturkan badannya sampai hancur ke gunung Buzhou (penyangga langit dan bumi buatan Pan Gu). Tindakannya ini menimbulkan bencana, pilar-pilar penyangga langit roboh, keempat sudut bumi tertarik secara terpisah, bagian barat laut langit runtuh dan matahari, bulan, dan bintang mulai bergeser ke arah itu. Bagian tenggara bumi tenggelam, lalu air serta debu mulai tertarik ke arah tenggara. Setengah dari langit runtuh, dan lubang hutam muncul di langit. Bumi terbelah, api besar melalap gunung dan lautan, binatang menjadi panik dan menjadi liar menyerang manusia. Mahluk hidup yang tersisa mulai berteriak dan memohon pada ibu mereka, Nu Wa.
Dewi Nu Wa mulai bergerak menuju sungai suci mencari kristal warna-warni lalu mulai mencairkan kristal itu dan digunakan untuk menambal langit dan memadamkan api. Dari semua kristal itu yang tidak dapat dilelehkan dengan tenaga Dewi Nu Wa ada 10 buah yang sangat keras tidak dapat dihancurkan oleh tenaganya, malahan menyerap tenaga Dewi itu, akhirnya diukirlah Kitab Sakti Cermin Langit (Hwen Tian Bao Jien) yang terdiri dari 10 tahap yang sangat digdaya, dan tiap tahap melambangkan kebesaran alam.
Menurut legenda, kung fu Sakti Cermin Langit ini pernah digunakan Kaisar pertama Dinasti Zhou (1100 SM) Qi Hwa, yang bahkan di gabungkan dengan kung fu Enersi Semesta dari Fu Xie yang kemudian disempurnakan dengan pemahaman baru, lalu juga di gunakan oleh Kaisar Qin Shi yang mendirikan Tembok Besar China, kemudian pada masa dinasti Sui dikuasai oleh ketua Perguruan Tao Chao Yang Tze, yang berpura-pura gila padahal berusaha untuk mempertahankan wilayah Kerajaan Sui dari suku liar daerah Barat dan akhirnya di kalahkan oleh Telapak Budha pada akhir Dinasti Sui, kemudian memudarkan nama Kung Fu tanpa Tanding pegangan Putra Langit (kaisar). Pada awal Dinasti Song, kung fu ini kembali muncul di kuasai oleh orang dari barat, Khan dari Turki, yang menjadi tokoh Pesilat nomor satu, tanpa tanding di kolong langit, tetapi juga akhirnya dikalahkan oleh Telapak Budha juga oleh Pendekar Long, setelah mengalahkan Khan Huang Fu Ji ini Pendekar Long memilih meninggalkan dunia persilatan dan hidup tenang..

Kung Fu Es Hitam Menolak Api (Tapak Budha)

Kung Fu Es Hitam Menolak Api (Tapak Budha)
Tenaga dalam dari aliran Budha murni, mempunyai makna kekuatan langit dan bumi menyatu pada manusia. Justru tahap kekuatan tanpa batas adalah manusia, apalagi yang di anugerahi oleh pengertian tentang kebijakan ilahi. Tenaga dalam ini didapat secara otomatis sewaktu Sidharta Gautama menciptakan Kilatan Pertama Cahaya Budha, tenaga dalam yang berumber dari Kung Fu Api Membara dari Persia dan Kung Fu Es Hitam dari India di gabungkan menjadi selaras dalam tubuh, sehingga menghasilkan kekuatan tiada tara, bahkan mampu menjaga kekuatan yang terkadang keras terkadang lembut. Api dapat dikatakan keras karena warna dan karakternya yang meledak-ledak dapat juga dikatakan lembut karena jilatan api meliuk-liuk tidak dapat di tebak, sedangkan es juga dapat menunjukkan keras maupun lembur, yaitu keras dari bentuknya yang padat dan sangat kaku, tapi juga lembut dari sifatnya yang dapat meredakan amarah dengan hawa dinginnya.
Kung fu ini jarang ada orang mendengarnya, rata-rata orang hanya tahu Kitab Telapak Budha, tanpa tahu apa dasar tenaga dalamnya. Kitab telapak Budha sendiri diciptakan Sidharta Gautama di India pada masa dia belia, karena merasa tidak puas dengan kondisi social yang terjadi saat itu beliau bertualang mencari jawaban dari segala pertanyaan hatinya. Beliau mencari jawaban atas pertanyaan yang lama dicari manusia, mengapa ada siklus lahir dewasa, sakit tua lalu mati. Selama beliau berkelana sampai mendapat pencerahan sejati, banyak rintangan dan hambatan yang dihadapai Sidharta Gautama, mulai dari godaan nafsu kenikmatan, kekuasaan dan kekayaan. Setelah mencapai pencerahan barulah Sidharta memulai menciptakan Kung Fu Telapak Budha ini, dengan tujuan membasmi segala angkara dan berbagai jenis kejahatan yang ada di dunia ini.
Kung fu dari India yang bernuansa agama ini dikembangkan di dunia pada abad ke VI, ketika biksu suci dari Dinasti Tang di utus untuk mencari Kitab Tripitaka ke India, yang kisahnya sangat terkenal yaitu Perjalanan Menuju Barat, biksu Suci Dinasti Tang saat itu Tang Suan Zhang (Tong Sam Cong) melewati 81 cobaan dan rintangan spiritualitas untuk menghadap sang Budha.
Dari India buksu Suci Tang berhasil membawa Kitab Suci Budha dan 8 Sutra Kung Fu Telapak Budha, 3 buah Senjata Prajurit Budha, dan upeti kepada Dinasti Tang Raya.
Sebenarnya Telapak Budha terdiri dari 9 Jurus, dan mempunyai 9 Bentuk Senjata Prajurit Budha, tetapi hanya ada 8 Jurus yang disebarkan ke daratan China karena jurus ke sembilan merupakan jurus yang hanya bisa dikuasai oleh sang Budha sendiri yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus penghancur langit, bumi dan manusia, oleh karena itu jurus terakhir ini tidak boleh beredar luas ataupun disebarkan, maka jurus ini di segel di India Kuil Lui In She.
Kaisar Dinasti Tang Raya, Li Shi Min (Tang Tai Cong) merebut tahta lewat kekerasan ( membunuh saudara dan guru) namun memerintah dengan bijak, sutra Budha di simpan di kuil dalam komplek Istana dan dijaga turun temurun oleh para biksu suci dari kuil Huang Jie.
300 tahun kemudian setelah Dinasti Tang runtuh, kuil Huang Jie hangus dijarah dan dibakar pemberontak, 3 biksu suci menyimpan Sutra Hati Telapak Budha dan 3 buah senjata prajurit Budha saling berpencar supaya bisa menyelamatkan benda-benda suci itu.
Tapak Budha Langit (Rulai San Zhuan) lahir dari proses meditasi memperoleh Bodhi (kebangunan/kesadaran) hingga pencerahan sang Budha Sidharta Gautama, maka kung fu ini mengandung hawa murni langit, bumi, dan manusia untuk melindungi ketiga dunia dan menyelamatkan manusia dari dosa.
Nama kecil sang Budha adalah Sidharta Gautama, putra Raja Kapilawastu, beliau mempunyai status sosial yang tinggi, sehingga disegani, dan dihormati. Tetapi demi menghindari lingkaran samsara, lahir tua, sakit dan mati, Sidharta meninggalkan kemewahan duniawi (kekuasaan, kekayaan, dan cinta) pergi berkelana dan bertapa.
Kung fu Telapak Budha Langit ini mempunyai dasar tenaga dalam yang mewakili unsur keras dan lembut (langit dan bumi, matahari dan bulan), yaitu Es Hitam Menghindari Api sebenarnya dari dasar tenaga dalamnya saja sudah tampak daya tahan dari suatu bentuk kung fu. Dengan berbekal dasar tenaga dalam yang maha dahsyat ini saja sebenarnya sudah cukup akan mengerahkan jurus apa saja, tetapi karena pada dasarnya adalah landasan untuk mengerahkan jurus Telapak Budha Langit yang sangat keras sekaligus lembut mampu menghancurkan kejahatan tetapi juga membangun bumi, jurus ini selaras dan tidak menimbulkan kontra dalam tubuh si pemakai kung fu ini, di Korea ada kung fu yang keras yaitu Es Api Penghancur Langit, tetapi kurang begitu sempurna sehingga pada tahap 7 (puncak) justru mengakibatkan gangguan pada jntung si pemilik kung fu itu.

Kung Fu Mata Rantai Penghancur Langit

Kung Fu Mata Rantai Penghancur Langit
Kung fu ini berasal dari aliran lurus pada masa Dinasti Song, yaitu Perguruan Gong Dong (Kong Tong), diciptakan oleh seorang tokoh yang seharusnya menjadi ketua di aliran ini. Tian Can Lao Guai (si Tua Aneh Penghancur Langit) nama aslinya Wu Yai Zi murid perguruan Kong Tong yang saat itu berusia 50 tahun baru saja diangkat menjadi ketua generasi ke-3, dan diharuskan melatih kung fu pamungkas perguruan ini yaitu kung fu sakti Zong Heng Gong (Bergerak Bebas di Rasi Bintang Utara), tetapi karena terburu-buru maka sewaktu berlatih dia kerasukan, nadi ringannya hancur dan kung funya hilang sehingga dia menjadi cacat. Oleh karena semangat hidupnya yang kuat, dia mengulang paksa melatih kung fu ini lagi, selama 10 tahun jiwa raganya tersiksa, baru pada tahun ke-15 Wu Yai Zi berhasil menciptakan kung fu baru, kung fu itu bisa memulihkan fungsi organ tubuh yang rusak, menciptakan jalur nadi baruyang berbeda dari orang kebanyakan, yaitu kung fu Mata Rantai.
Ginjal, 8 nadi dan 12 pembuluh darah bisa disambungkan oleh kung fu mata rantai ini, nafas dalam menembus seluruh hambatan, kung fu berhasil tetapi emosinya terpengaruh, sehingga pola pikirnya agak berubah menjadi sesat. Dari kung fu ini Tian Can Lao Guai melatih 3 jenis jurus pendukung yang sesuai untuk tenaga dalam yang amat langka ini, Telapak Pendesak Jantung, Tinju 7 Luka, dan Tendangan Penghancur Langit, jurus yang paling hebat adalah Tendangan Penghancur Langit, orang yang melatihnya harus menghancurkan setiap sendi pada kakinya, sehingga memperbesar resiko cacat, tetapi dalam tehnik kung fu mata rantai ada cara unik yang akan memulihkan semua sendi tersebut, bahkan apabila pulih maka tendangan dari kaki itu akan mampu mengarah ke segala arah, seolah tidak mempunyai sendi pada kakinya, bahkan mempunyai daya lenting yang keras dan melampaui kewajaran.
Dengan jurus-jurus yang aneh ini Tian Can Lao Guai menjadi tanpa tanding di China pada usia 120tahun, kemudian pada jaman Dinasti Qing kung fu ini hilang dari peredaran, baru diketahui pada awal tahun 1970an ada seorang pewaris kung fu ini di Thailand, alasan dari menghilangnya kung fu ini karena orang-orang tidak ada yang berani mencoba menghancurkan sendi-sendi di kakinya karena takut akan cacat.

Kung Fu Sembilan Rembulan

Kung fu Sembilan Rembulan
Kitab Sembilan Rembulan memuat banyak ilmu yang hebat, tidak hanya ilmu silat yang hebat (salah satunya jurus Cakar Tulang Putih Sembilan Rembulan yang dipelajari oleh Mei Chaofeng, murid Huang Yaoshi) namun juga memuat ilmu pengobatan, ilmu pukulan, tenaga dalam, tehnik jebakan, senjata gelap, dan lain-lain tehnik. Kitab Sembilan Rembulan disusun oleh Huang Shang, seorang pejabat pemerintah di masa kekaisaran Song, yang berbakat dalam ilmu silat dan kesusasteraan. Kaisar Song memerintahkan Huang Shang untuk menyusun satu kitab berdasarkan ribuan gulungan surat berisikan aneka ragam keterangan, dari tenaga dalam, ilmu pengobatan, sampai filsafat Tao. Kompilasi ini menjadi jilid pertama dari Kitab Sembilan Rembulan (Kitab Sembilan Rembulan bagian luar). Empat puluh tahun kemudian Huang Shang menyusun jilid kedua dari Kitab Sembilan Rembulan (kitab Sembilan Rembulan bagian dalam), berdasarkan hasil penyelidikan dan latihannya selama empat puluh tahun. Ilmu silat yang dihimpun dan ditulis Huang Shang mampu menetralisir ilmu silat mana pun dari partai-partai silat yang ada saat itu, tentu saja masih di bawah Kitab Pengubah Otot, dan Kung fu paling keras nomor satu di dunia sampai saat ini, yaitu kungfu pelindung tubuh terkuat di dunia Perisai Genta Emas, dari Shaolin.
Kedua jilid Kitab Sembilan Rembulan tidak terdengar kabarnya selama beberapa tahun dan baru muncul lagi saat turnamen di Gunung Hua yang pertama diadakan. Lima jagoan besar – si Sesat Timur Huang Yaoshi, Racun Barat Ouyang Feng, Kaisar Selatan Duan Zhixing, Pengemis Utara Hong Qigong, dan Dewa Pusat Wang Chongyang – setuju pemenang dari turnamen tersebut akan menjadi pemilik tunggal dari Kitab Sembilan Rembulan. Setelah pertarungan yang sengit selama tujuh hari, Wang Chongyang akhirnya memenangkan turnamen, dan merebut Kitab Sembilan Rembulan. Wang Chongyang mewariskan Kitab Sembilan Rembulan kepada adik seperguruannya si Bocah Tua Nakal Zhou Botong. Setelah kematian Wang Chongyang itu, Zhou Botong pergi ke Pulau Bunga Persik untuk memperingati si Sesat Timur Huang Yaoshi untuk tidak mencoba-coba mencuri kitab itu dari tangannya. Istri Huang Yaoshi yang memiliki ingatan fotografis, mampu mengingat seluruh isi dari Kitab Sembilan Rembulan dengan sekali melihat saja. Ia kemudian menyalin seluruh isi dari Kitab Sembilan Rembulan itu untuk suaminya. Mei Chaofeng dan Chen Xuanfeng murid dari Huang Yaoshi belakangan mereka mencuri kitab salinan Kung Fu Sembilan Rembulan.
Beberapa tahun kemudian, salinan Kitab Sembilan Rembulan, yang telah ditatokan Chen Xuanfeng di kulit dadanya, tanpa sengaja jatuh ke tangan Guo Jing, saat Mei Chaofeng bertarung dengan Hong Qigong dan 7 Pendekar Kang Lam.
Bertahun-tahun setelah itu, saat Guo Jing dan istrinya Huang Rong, yang sedang mempertahankan benteng Xiang Yang dari serangan kaum Mongolia, melihat bahwa mereka tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi, mereka memutuskan untuk menyembunyikan Kitab Sembilan Rembulan bersama dengan ilmu silat yang lain, manual Delapan Belas Jurus Pukulan Penakluk Naga, ke dalam dua pedang, Pedang Langit dan Golok Naga, yang mereka tempa dari pedang Xuan Tie Jian (Pedang Baja Sejati) milik Yang Guo yang sangat keras dan berat sehingga mampu menjadi 2 bilah senjata.
Pedang Langit diwariskan Guo Jing kepada putri termudanya Guo Xiang, yang kemudian mendirikan Partai E’Mei. Seratus tahun kemudian, ketua generasi ke-4 Partai E’Mei, Zhou Zhiruo dapat membongkar rahasia Kitab Sembilan Rembulan ini dan sempat menggunakannya untuk menimbulkan kekacauan di dunia persilatan pada waktu itu. Nasib dari Kitab Sembilan Bulan setelah itu tidak diketahui lagi.
Karena dianggap kitab perang maka sejak peralihan Dinasti Song melewati berbagai dinasti kitab kung fu Sembilan Rembulan dianggap hilang dari dunia persilatan, karena pada masa itu hanyalah kung fu Sembilan Matahari dan Kitab Pengubah Otot dari Shaolin sajalah yang berhasil merajai dunia persilatan, setelah Kitab Sembilan Matahari mendapatkan pewaris yang cakap (Zhang Wuji), tokoh sentral dari akhir masa Sinasti Liao yaitu sesepuh pendiri perguruan Wu Dang, Zhang San Feng menciptakan Kung fu dengan tenaga dalam aneh yang hanya bisa dilatih secara terbalik nadinya, yaitu Kitab Sembilan Langit.
Pada masa Perang Dunia II, seseorang kolektor pecinta barang-barang kuno, tertarik pada salah satu gulungan kitab Sembilan Rembulan yang pada waktu itu digelar oleh salah satu pejabat di daerah Macau dalam suatu pameran barang antik. Seorang kolektor itu adalah gembong penjahat di daerah itu. Dia adalah ketua sebuah perguruan kung fu Peremuk Tulang, bernama Chou Jian He (28tahun) dia sudah menyadari bahwa sesuatu dari gulungan bambu kuno itu adalah suatu tehnik tenaga dalam yang istimewa, semakin di baca semakin dalam, dan semakin menarik, tetapi sangat sulit dipahami. Karena itu sang ketua sangat ingin memilikkinya dan menghubungi pejabat pemilik gulungan bambu yang berisi Kitab Sembilan Rembilan bagian luar (yang hanya berisi tehnik tanpa dasar tenaga dalam lembut yin), sampai pada tahap negosiasi yang alot bahkan sampai ingin membeli gulungan bamboo itu seharga 200.000$ tapi tetap ditolak oleh si pejabat itu.
Karena pejabat itu mempunyai kekuasaan yang besar di wilayah Macau, Chou Jian He tidak berani bertindak gegabah, sampai akhirnya dia mencuri kitab itu di kediaman pribadi pejabat itu, dan akhirnya tertangkap basah oleh pengawal keluarganya, maka ia terpaksa menghilangkan semua saksi hidup, termasuk si pejabat beserta seluruh keluarganya di bantai di tempat dengan menggunakan kung fu peremuk tulang warisan keluarganya, dan itu merupakan sebuah kesalahan fatal karena jenis kung fu bisa meninggalkan jejak.
Demi sebuah kitab kung fu, ketua perguruan Peremuk Tulang yang terkenal terpaksa harus meninggalkan wilayah dan kekuasaan yang diperoleh dengan susah payah oleh leluhurnya. Mereka mengungsi ke Shanghai sampai kasus dianggap selesai karena kadaluwarsa.
Sedangkan Kitab Sembilan Rembulan bagian dalam (yang berisi dasar tenaga dalam dan Jurus Sesat Cakar Tengkorak Putih) ternyata diamankan oleh partai Gay Bang sampai pada ketua generasi ke-33, yang bernama Hong Dong (Hong Qigong adalah pewaris Ketua Gay Bang generasi ke-7), dan akhirnya kitab itu mendapat pewaris pemuda marga Wang yang bernama Xiao Long cucu dari Wang Yue Yuan didapat sewaktu sedang menghinadri kejaran dari mafia no.1 di Jepang, malah bertemu dengan sesepuh yang hilang dari dunia persilatan karena menghindari konflik.

Rabu, 18 November 2009

Kitab Sembilan Langit

Kitab Sembilan Langit
Kitab Langit Kesembilan diciptakan oleh pendiri partai Wudang, Zhang Sanfeng. Di akhir masa dinasti Song, Zhang Junbao, 15tahun berasal dari keluarga miskin, sejak kecil tinggal di Shaolin sebagai pencari kayu bakar bagi keperluan dapur Shaolin. Tiap hari memanggul ratusan kati kayu bakar dan mendaki gunung puluhan li untuk mengantarkan kayu bakar ke kuil Shaolin. Zhang Junbao akrab dengan sang penjaga tungku di Shaolin, Jue Yuan (Tou Tuo) yang menyadari bahwa Zhang kecil memilikki struktur tulang yang bagus dan berbakat untuk berlatih kung fu. Di waktu senggang Tou Tuo mengajak berlatih Zhang kecil tiap malam di dalam hutan mereka berlatih kung fu. Dalam waktu hanya setengah tahun saja Zhang kecil berhasil menguasai 72 jurus utama Shaolin, sungguh merupakan prestasi yang hebat. Karena kagum dengan bakat yang jarang dimiliki oleh orang lain, Tou Tuo akhirnya mengatakan “belajar beladiri tanpa tenaga dalam tak ada gunanya, mulai hari ini aku akan mengajarkan tenaga dalam Shaolin”, pada waktu itu Zhang baru berusia 16 tahun. Zhang Junbao berlatih keras tanpa tahu bahwa yang dia pelajari adalah salah satu dari 4 kung fu sakti Shaolin. Kung fu yang menggetarkan dunia sepanjang masa, yaitu Kitab Pengubah Otot.
Tanpa terasa setengah tahun telah berlalu, Zhang kecil sudah menguasai tahap biru, seluruh tubuhnya mampu mengalirkan Qi yang bernuansa warna biru. Tenaga dalamnya sudah cukup dahsyat untuk remaja seusia itu. Orang awam memerlukan waktu 5-8tahun untuk menguasai tahap Biru (tahap ke-5) sedangkan Zhang kecil hanya perlu 6 bulan. Kemudian Tou Tuo mengingatkan bahwa jangan sampai dia ketahuan menguasai dasar tenaga dalam dari Shao;in dan tidak mengakuinya sebagai guru, Tou Tuo juga berpesan, “Xiao Zhang, dengan bakat yang kau miliki, semoga lain hari kau akan bisa menciptakan ilmu sendiri, supaya kau juga mempunyai prestasi yang tak kalah dari guru Wang Zhongyang dari Quan Zhen”
Sewaktu mengejar sepasang penjahat, Zhang Junbao terlihat oleh senior dari Shaolin sehingga begitu kembali ke Kuil Shaolin sang penjaga tungku, Jue Yuan (Tou-Tuo) sedang menghadapi hukuman dilenyapkan kung funya dan dihukum 15tahun menghadap dinding, begitu pula nasib Zhang Junbao dilenyapkan kung funya dan diusir dari Shaolin. Tetapi dengan tekad membaja beliau mempelajari kitab Tao dan menilai pergerakan alam mulai dari keselarasan yang terjadi di alam, mulai dari hari ada pagi ada sore, ada siang ada malam, lalu ada pria ada wanita, semua keselarasan yang terjadi dialam dipelajari bahkan sampai ke unsur psikologis ada sedih ada bahagia, semua pelajaran itu menimbulkan hasil baru bagaimana cara menghidupkan nadi yang sudah putus dan hancurnya tenaga dalam yang lama, dan memulihkan nadi yang mati supaya bisa mengalirkan tenaga langit ke tubuh manusia, dan juga menciptakan esensi lembut mematahkan keras, dan yang lemah mengalahkan yang kuat dengan kung fu Tai Chi semesta yang digabung tenaga Langit ke Sembilan dan akhirnya beliau mendirikan Partai Wudang (Butong) dan dikenal sebagai Zhang San Feng.
Kitab Langit Kesembilan ini pamornya kalah dari Kitab Pengubah Otot dari Shaolin dan Kitab Sembilan Matahari dari Quan Zhen karena semenjak dikuasai oleh Zhang Sanfeng kung fu ini belum pernah ada yang menguasai sampai ke tahap Sembilan (puncak) karena tidak ada yang mampu menguasai biarpun dari manual sudah ada petunjuk yang jelas, tetapi tetap tidak ada yang mampu menguasainya. Rahasia dari tahap akhir Kitab Langit Kesembilan ini adalah “mendekati ajal maka akan lahir kakuatan baru” dan sedikit orang yang memahami pengertian ini tanpa mengalami secara langsung pengalaman mendekati ajal yang justru meningkatkan kemampuan tersembunyi dari Kitab Langit Kesembilan ini dan kekuatannya 5x dari tahap ke delapan sehingga apabila seseorang menguasainya sebetulnya kekuatannya tidak berada di bawah Tahap Pagoda Hitam dari Pengubah Otot, ataupun Keperkasaan Matahari dari Sembilan Matahari.

Perisai Lonceng Emas

Perisai Lonceng Emas
Manusia dalam mempelajari kekuatan alam sangatlah terbatas, sehingga sewaktu Biksu Da Mo menciptakan kung fu yang ke-2 ini beliau bingung menetukan batasan apakah manusia dan alam mampu menyatu secaara sempurna. Hal ini menyebabkan Da Mo hanya menciptakan Kitab Kung fu Perisai Lonceng Emas ini sampai tahap 12 saja, sebab beliau tidak dapat menemukan batasan manusia dari kekuatan kung fu ini.
Pada waktu Da Mo berhasil menyempurnakan kung fu Anak Lelaki sampai pada tahap Matahari Membara, beliau berusaha mencari jalan supaya bisa terhindar dari luka ataupun segala bahaya supaya tidak terjadi saling bunuh antar sesama, tetapi karena kemampuan dan bakat orang pada umumnya tidak dapat menyamai kemampuannya, beliau berusaha membagi tahap dari Perisai Lonceng Emas ini, yaitu pada tahap 1-6, kung fu ini melatih nafas berat supaya bisa membersihkan fungsi organ tubuh secara sempurna, lalu pada tahap 7-9 seseorang yang berlatih Kung Fu ini akan mampu bertahan dari gempuran seberat 3000kg, dan mempunyai daya ledak yang kekuatannya mencapai 2500kg, untuk mencapai tahap ini rata-rata orang normal membutuhkan 3-5tahun untuk menyatukan nafas dalam yang sejak mula terpecah. Dan yang terakhir pada tahap 10-12 adalah penyatuan sempurna seseorang dengan tenaga alam, sehingga sewaktu hujan atau terkena air tidak basah, dan sewaktu terkena api juga tidak terbakar, lalu dapat melawan kekuatan grafitasi bumi dalam jangka waktu yang relatif lama.
Empat manual beladiri ciptaan Biksu Da Mo adalah Sutra Anak Lelaki, Kitab Perisai Lonceng Emas, Sutra Pengubah Otot, dan Sutra Pembersihan Sumsum. Dari keempat kung fu itu yang paling sering mengharumkan sekaligus merajai dunia persilatan adalah Kitab Sutra Pengubah Otot, sebab mempunyai pewaris langsung dari tiap generasi, sedangkan Perisai Lonceng Emas hanya menjadi kung fu nomer 2, karena sejak diciptakan 1200tahun kemudian baru ada 1 orang yang menguasai hingga tahap 11, beliau adalah biksu Qi Yun dari Shaolin yang berhasil menyelamatkan kitab-kitab Sutra baik sutra Budha maupun sutra kung fu dari penjarahan di akhir Dinasti Qing, beliau adalah satu-satunya biksu Shaolin yang berhasil mendobrak hingga ke tahap 11 karena niat untuk menyelamatkan peninggalan leluhur sehingga berani menerobos kobaran api dan melayang dengan ringannya bagai dewa.
Manusia dapat berkembang terus apabila dalam hidupnya tidak terikat oleh waktu, tetapi karena usia manusia terbatas maka penguasaan kung fu ini agak sulit untuk sampai ke tingkat tertinggi, dari pertama kali diciptakan, kung fu Perisai Lonceng Emas ini tidak ada yang dapt mencapai tahap 12 (sebetulnya Da Mo sendiri tidak tahu sampai tahap berapa beliau bisa melangkah lagi) yang sangat sempurna. Di tahap ini manusia tidak perlu makan atau minum selama 370hari tidak akan mempengaruhi system tubuh, melangkah di air tidak basah, melangkah masuk dalam lautan api tidak terbakar, minum racun tidak berpengaruh. Boleh dikatakan pada tahap ini manusia sudah mengalami perubahan system kerja organ tubuh menjadi lebih efisien dan tidak terlalu banyak bergerak seperti pada manusia umumnya.

Kung Fu Anak Lelaki

Kung Fu Anak Lelaki
Kung Fu ini adalah kung fu pertama dari 4 kung fu ciptaan Da Mo yang datang dari India. Da Mo yang di kala muda adalah seorang putra bangsawan dan sangat di manjakan oleh orang tuanya, tapi beliau malah memilih untuk meninggalkan segala kenikmatan duniawi dan berkelana mempelajari Budha, sewaktu Da Mo masih berusia belasan, beliau senang memperhatikan pergerakan benda langit, mempelajari berbagai gerakan hewan dan segala siklus yang terjadi di langit, bumi, dan juga segala mahluk hidup yang ada di bumi. Pada usia 15tahun sewaktu sedang berada di padang rumput yang luas, Da Mo menemukan gugusan rasi bintang 9 Istana, pada dasarnya beliau mempelajari ilmu Giok India (salah satu jenis Yoga) untuk memperkuat otot dan tulang.
Dengan kecerdasannya yang menagumkan, beliau bereksperimen pada dirinya sendiri, berdasarkan gugusan Rasi Bintang 9 Istana itu untuk menciptakan kung fu tangguh, yang langsung saja di respon oleh darah di seluruh tubuhnya yang berhimpun di titik Qi Quan di bawah perut dan dapat berakselarasi sesuai peredaran darah yang sudah diatur sama seperti peredaran gugusan Rasi Bintang 9 Istana.
Kung fu ini murni dilatih hanya untuk kalangan biksu saja, karena mengandalkan hawa murni lelaki sejati yang masih perjaka (murni), begitu sudah mengenal hubungan seks maka tenaga dalam yang terkumpul berdasarkan sistematika gugus bintang akan hancur dan berpendar tanpa arah, paling parah kalau pantangan ini dilanggar maka si pemilik kung fu ini akan cacat (stroke) dengan pembuluh darah pecah di 5 titik tubuh, sehingga hanya bisa dilatih oleh seseorang yang benar-benar sudah berniat hidup membiara.
Pada masa awal Dinasti Qing (tahun 1640 M) para pejabat kerajaan yang takut akan bangkitnya kung fu tangguh dari masa silam, mereka menjarah dan membakar biara Shaolin yang pada masa itu sedang dalam masa tenang sehingga tidak mempunyai Pendekar atau Guru Besar yang menguasai kung fu pamungkas, sehingga beberapa manual kung fu bisa dijarah dan beredar di kalangan luas, di tambah lagi dengan adanya infasi dari Jepang yang ingin menguasai wilayah China, dan para pendekar yang kurang bersatu karena mulai memikirkan politik tanpa memperhatikan perkembangan kung fu di masa itu. Pada masa itu biara Shaolin pusat di serbu oleh pihak istana dan hanya beberapa biksu senior saja yang berhasil meloloskan diri dari kejaran para penjarah ataupun para prajurit kerajaan, sehingga kitab kung fu yang berhasil diamankan juga bervariasi. Kitab Kung Fu Anak Lelaki ini termasuk yang tidak berhasil diamankan dan berhasil direbut pihak Istana, dan mulailah sejak saat itu kung fu Anak Lelaki dipelajari oleh para kasim secara turun temurun sehingga menyebabkan banyak pelindung istana berkung fu tinggi tapi tidak mempunyai keturunan dan bergaya bagaikan banci.
Dari pihak Sholin sendiri akhirnya berhasil menyalin ulang manual Kung fu Anak Lelaki ini dari sesepuh Jin Tong di daerah Shaolin Selatan, bahkan dalam rapalan yang terakhir ditemukan bahwa tahap terkhir dari kung fu ini dapat disempurnakan menjadi Tubuh Emas Anak Lelaki yang kekuatannya setara dengan Perisai Lonceng Emas Tahap 10.

Kung Fu Pengubah Otot

Kung Fu Pengubah Otot
Kung fu ini sangatlah terkenal sampai sekarangpun masih menjadi manual dalam latihan kung fu di Kuil Shaolin Pusat, Kung Fu Sakti Pengubah Otot (Yi Jin Jing) adalah salah satu dari 4 kung fu milik Shaolin yang diciptakan oleh Biksu suci Da Mo (Tat Mo) dari India yang menyeberang ke China dalam rangka penyebaran agama Budha di China. Beliau melihat para biksu yang berada di kuil Budha di China sangatlah lemah fisiknya, karena pada dasarnya mereka tidak boleh memakan makanan bernyawa (vegetarian) jadi beliau berusaha melatih tenaga dalam para biksu.
Menurut sejarah, jauh sebelum Bodidharma datang ke daratan China, para biksu Budha sudah berlatih beladiri untuk berjaga dari serangan binatang buas, mengingat lokasi kuil biasanya terletak di tengah hutan atau di atas perbukitan.
Menurut legenda, kuil Shaolin pertama kali didirikan oleh Da Mo/ Bodidharma/ Tat Mo (tahun 520 M), sewaktu mendirikan kuil tersebut ternyata kebetulan para biksu yang berguru ajaran Budha disitu kurang mempunyai dasar beladiri, maka ketika awal-awal dari beladiri Shaolin adalah serangkaian latihan untuk melatih otot dan sendi yang meniru dari dasar gerakan hewan liar (8 Bentuk Jembatan Besi), lalu setelah mempunyai dasar gerakan atau yang kemudian kita kenal jurus, Biksu Da Mo mulai melatih mereka nafas dalam yang sangat keras yaitu Perisai Lonceng Emas, karena kekuatan manusia tiada batasnya selaras dengan alam, maka diciptakanlah kung fu Pengubah Otot yang terdiri dari 7 tahapan, sesuai dengan aura tubuh manusia.
Kitab Pengubah Otot adalah kung fu maut ketiga yang diciptakan pendiri Shaolin biksu Da Mo. Setelah menciptakan 12 tahap Perisai Lonceng Emas, Da Mo yakin tak ada yang bisa mencapai tingkatan tertinggi, karena sebetulnya manusia memilikki tenaga yang selaras dengan kekuatan alam. Oleh karena itu beliau menciptakan kung fu yang mampu menunjukan batasan tertinggi bagi manusia. Keistimewaan kitab Pengubah Otot menggunakan seluruh urat nadi tubuh untuk menyatukan daya tarik magnet, mengambil kekuatan dari luar untuk menjadi tenaga dalam, jurus ini pada puncaknya akan menjadikan kekuatan langit, bumi dan manusia menjadi satu. Dalam pelatihannya, Kitab Pengubah Otot terbagi menjadi 7 tahap, oleh karena itu juga terkenal dengan 7 Tingkat Pagoda. Pada tahap ke-7 seseorang akan mampu melatih penalaran sejati kesadaran Budha yang akan mengajarkan bahwa segala sesuatunya mempunyai batas, bagi yang hampir mati akan mampu sembuh oleh Kitab Pengubah Otot tahap Hitam, dan yang terlalu angkuh akan di kalahkan oleh Kitab Pengubah Otot Tahap Hitam.

Kung fu Sembilan Matahari

Kung fu Sembilan Matahari

Kung fu sakti Sembilan Matahari ada pada masa Dinasti Song (tahun 960-1280) diperkenalkan oleh padri/biksu sakti Wang Zongyang pendiri Aliran Daoisme Quan Zhen, kung fu ini sendiri sangat kabur asal usulnya, sebab saat itu adalah akhir dari masa keemasan dari kung fu Sembilan Rembulan dan masa menghilangnya Kung Fu Tapak Budha dari India yang masuk ke China Daratan sejak awal Dinasti Tang (tahun 618-960) melewati masa-masa lima Dinasti.

Kung fu ini diperkirakan tercipta untuk menandingi hawa dingin dari Kitab Sembilan Rembulan yang tercipta pada masa Song waktu itu, Kitab Sembilan Bulan disusun oleh Huang Shang, seorang pejabat pemerintah di masa kekaisaran Song, yang berbakat dalam ilmu silat dan kesusasteraan.

Keberadaan kitab ini sendiri baru terangkat ke dunia persilatan pada akhir kisah Kembalinya Sang Pendekar Rajawali, saat penjahat Mongolia Yin Kexi dan Xiao Xiangzi mencuri kitab itu dari Kuil Shaolin dan langsung dikejar oleh para pendekar kuat yang berjaya dan pilih tanding pada masa itu, atau lebih terkenal 5 Pendekar Besar.
Pustakawan Shaolin Jue Yuan dan muridnya, Zhang Junbao, memburu Yin Kexi dan Xiao Xiangzi sampai ke Gunung Hua, di mana Lima Tokoh Besar Baru yang baru saja diangkat (Sesat Timur Huang Yaoshi, Gila Barat Yang Guo, Biksu Selatan Yideng, Pendekar Utara Guo Jing, dan Bocah Nakal Pusat Zhou Botong) sedang memberikan penghormatan mereka kepada Pengemis Utara Hong Qigong dan Racun Barat Ouyang Feng yang mati di puncak gunung Hoa yang bersalju dan dingin.
Dengan bantuan Yang Guo, Zhang Junbao berhasil menghadang Yin Kexi dan Xiao Xiangzi, akan tetapi Kitab Sembilan Matahari tidak dapat mereka temukan. Tanpa diketahui oleh mereka semua yang berada di Gunung Hua tersebut, Yin Kexi telah menyembunyikan Kitab Sembilan Matahari ke dalam perut seekor gorilla besar. Sebelum hembusan nafasnya yang terakhir, Yin Kexi mencoba memberitahu rahasia tersebut kepada tetua Partai Kunlun He Zudao, namun tidak dapat ditangkap dengan baik. Yin Kexi mencoba mengatakan “Kitab itu ada di dalam gorilla”, namun didengar oleh He Zudao sebagai “Kitab itu ada di dalam minyak”, sehingga menimbulkan tanda tanya kepada semua orang selama kurang lebih seabad lamanya tidak diketahui rimbanya bahkan namanyapun tenggelam karena teka-teki ini.
Biksu Jue Yuan telah mengingat seluruh isi Kitab Sembilan Matahari, dan sebelum kematiannya tiga tahun setelah kitab itu hilang, ia mendiktekan isi Kitab Sembilan Matahari itu kepada Zhang Junbao, Guo Xiang, dan seorang biksu Shaolin lainnya bernama Mo Shi, yang masing-masing dapat mengingat berbagai bagian dari isi kitab tersebut. Zhang Junbao (yang kemudian lebih dikenal sebagai Zhang Sanfeng) dan Guo Xiang mampu menggabungkan berbagai prinsip dari Kitab Sembilan Matahari tersebut ke dalam ilmu silat pribadi mereka dan ke dalam ilmu silat partai yang mereka kemudian dirikan, Partai Wudang dan E’Mei, demikian juga halnya Mo Shi Shaolin.
Tak seorang pun, akan tetapi, menguasai Kitab Sembilan Matahari secara lengkap sampai seorang pendekar muda bernama Zhang Wuji, putra dari murid Zhang Sanfeng, Zhang Chuisan, menemukan gorilla tersebut. Zhang Wuji yang baru berumur 15 tahun pada waktu itu kemudian menghabiskan waktu lima tahun berikutnya mempelajari Kitab Sembilan Matahari dan begitu menyelesaikannya di umur 20, ia menjadi salah seorang pendekar silat terhebat di masanya.

Sejak dikuasai oleh Zhang Wuji dari Partai Ming (pendiri Dinasti Ming) tidak ada lagi tokoh persilatan yang mampu menguasai secara sempurna Kung Fu Sembilan Matahari ini, sebab tidak ada pewaris sah dari Zhang Wuji secara langsung, alias Zhang Wuji mengundurkan diri dari dunia persilatan dan hanya menuliskan manual dari Kitab Sembilan Matahari yang maha dahsyat ini, sehingga setiap insan persilatan merasa kesulitan melatihnya tanpa ada guru yang mampu mempraktikannya.

Sampai akhirnya ada marga Dongfang yang mampu melatih Kitab ini hingga menguasai tahap 7 yang mempunyai daya pulih paling kuat, dengan berbekal tahap 7 Kung Sakti Sembilan Matahari si Marga Dongfang ini hijrah ke Korea (waktu itu Gao Li masih satu wilayah dengan China) dan mendirikan Partai Suci Teratai Putih (Bai Lian Men, tahun 1571) yang berakar kuat sampai akhirnya memisahkan diri dari Dinasti Ming bahkan sampai terbentuknya Republik Rakyat China, aliran Teratai Putih ini masih menggunakan sistem pemerintahan feodalisme dengan pemimpin seorang Kaisar.

Marga Dongfang karena berada di daerah selatan mempunyai jurus khas dari keluarga kerajaan Dali, yaitu jurus Pedang Dewa 6 Nadi dan juga karena bekerjasama dengan kuil Budha setempat, maka mereka juga mendapat pamungkas dari kung fu Sembilan Matahari, yaitu Jurus Telapak Awan Api, Pemindah Yin Yang, Geledek Kecil Sembilan Matahari, dan Geledek Besar Sembilan Matahari yang semuanya memilikki kelebihan yang sangat dahsyat, bahkan dikatakan bisa menyaingi 172 seni kung fu Shaolin yang melegenda.

Penakluk Naga Penangkap Harimau

Kung Fu Penakluk Naga Penangkap Harimau

Jiang Long You Hu Gong (Hawa Penakluk Naga Penangkap Harimau), tehnik tenaga dalam warisan keluarga Wang sejak tahun 1812, tehnik ini mempelajari tenaga dalam dasar dari langit, bumi dan manusia yang pada dasarnya ada dalam kitab Perubahan (Yi Jing) dari aliran Dao. Jurus dasar dari tehnik kung fu ini adalah Tendangan 18 Penakluk Naga yang meniru atau memodifikasi dari kung fu paling keras pada Dinasti Song sampai Dinasti Ming milik partai Pengemis (Gay Bang) yaitu, 18 Telapak Penakluk Naga yang di padu dengan dasar tenaga 8 tingkat langit hitam (Hei Tian Ba).

Kung fu ini di ciptakan oleh Wang Yue Yuan yang dikala itu merupakan murid berbakat dari Shaolin Selatan dalam usia yang ke 35tahun berhasil menciptakan 17 jurus Tendangan Penakluk Naga, dan pada usia 45tahun beliau menciptkan pernafasan Penakluk Naga Penangkap Harimau sebagai dasar dari jurus ke-18 Tendangan Penakluk Naga yaitu Serangan Naga Geledeg. Dari semua jurus yang ada di bawahnya, jurus terakhir inilah yang paling kuat, daya hancurnya 5x lebih kuat dari 17jurus yang ada dan juga paling menguras tenaga, bisa dikatakan apabila hanya dengan tenaga dalam warisan keluarga Wang ini, jurus Serangan Naga Geledeg ini hanyalah jurus bunuh diri secara perlahan, karena sedikit demi sedikit akan mengurangi hawa murni tubuh, dan mempercepat kematian karena berkurangnya kinerja organ tubuh akibat pemaksaan pemakaian tenaga dalam yang sangat berlebihan.

Untuk dapat memainkan 18 jurus Tendangan Penakluk Naga secara sempurna dan tidak membahayakan kesehatan, dianjurkan seseorang melatih kung fu sakti Pamungkas Shaolin yaitu Kitab Sutra Pengubah Otot yang diciptakan oleh biksu Da Mo dari India, atau bisa juga melatih dasar Tenaga Dalam Kung Fu Sakti Sembilan Matahari dari aliran Quan Zhen, ciptaan biksu Wang Zongyang pendiri aliran itu. Hanya kung fu itulah yang tenaganya dapat di sejajarkan dan dapat dilatih secara umum pada saat ini, sebab masih banyak kung fu lain yang dahsyat dan sukar diukur kekuatannya, seperti kata pepatah “Di atas langit masih ada langit, di atas gunung masih ada gunung yang lebih tinggi”

Kung fu ini sangat bagus bagi para atlit Wushu saat ini tanpa perlu melatih kekuatan pamungkas seperti para ahli kung fu yang berniat bertarung sampai mati dengan kekuatan puncak seperti pada zaman dahulu yang mementingkan pertempuran bukan hanya pertandingan belaka.

Kung Fu Klasik

1. Kung Fu Penakluk Naga Penangkap Harimau

2. Kung Fu Sembilan Matahari

3. Kung Fu Sembilan Rembulan

4. Kung Fu Pengubah Otot

5. Kung Fu Anak Lelaki

6. Kung Fu Perisai Lonceng Emas

7. Kitab Pembersih Sumsum

8. Kitab Sembilan Langit

9. Kung Fu Sakti Ulat Sutra

10. Kitab Aneh Matahari Dunia

11. Kitab Aneh Rembulan Dunia

12. Kung Fu Mata Rantai Penghancur Langit

13. Kung Fu Es Hitam Menolak Api

14. Kung Fu Telapak Sari Pasir Besi

15. Kitab Langit Sejati (Cermin Langit Sakti)

16. Kitab Semesta (Enersi Ufuk Barat)

17. Kung Fu gaun Pengantin

18. Kung Fu Es Api Penggempur Langit

19. Kung Fu Tanpa Jejak Tanpa Bayangan

20. Kung Fu Enam Dewa

21. Tehnik Sembilan Pedang Rindu Kalah

22. Kung Fu Pembuka Surga Hin Yuen

23. Kung Fu Penantang Fu Xie

24. Kung Fu Pan Gu Penggetar Langit

25. Kung Fu Perisai Emas

26. Kung Fu 9 Putaran Mata Rantai

27. Kung Fu Tembaga Shaolin

28. Kung FU Tembok Besi

29. Kung Fu Tian Di Da Fa

30. Ru Yi Tian Jing

31. Kung Fu Sakti Penjemput Kumala


32. Kung Fu Halilintar Ungu